Candi Lumbung adalah candi yang berlatar belakang Buddha, dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Letaknya di dukuh Tlogo, desa Tlogo, kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten, Prop. Jawa Tengah. Secara spesifik tepatnya ada di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, disebelah candi Bubrah. Memiliki satu candi induk dan 16 candi pewara (candi kecil-kecil) dimana setiap penjuru mata angin terdapat 4 buah, layaknya penjaga candi induk.
Candi ini dibangun pada abad ke-9 atau sekitar pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan kumpulan dari satu candi utama (bertema bangunan candi Buddha) yang dikelilingi oleh 16 buah candi kecil yang keadaannya masih relatif cukup bagus. Candi ini keadannya terawat sekali, mungkn karena letaknya satu komplek dengan candi Prambanan sehingga lebih terjamin perawatannya. Namun candi ini belum begitu terkenal sebagaimana candi Prambanan. Namun jika seandainya para wisatawan mengunjungi candi Prambanan tak salah jika singgah juga untuk mengunjungi candi ini.
Candi ini dibangun pada abad ke-9 atau sekitar pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan kumpulan dari satu candi utama (bertema bangunan candi Buddha) yang dikelilingi oleh 16 buah candi kecil yang keadaannya masih relatif cukup bagus. Candi ini keadannya terawat sekali, mungkn karena letaknya satu komplek dengan candi Prambanan sehingga lebih terjamin perawatannya. Namun candi ini belum begitu terkenal sebagaimana candi Prambanan. Namun jika seandainya para wisatawan mengunjungi candi Prambanan tak salah jika singgah juga untuk mengunjungi candi ini.
Candi Lumbung adalah candi yang berlatar belakang agama Buddha. Candi Lumbung memiliki satu buah candi induk yang menghadap ke arah timur dan 16 candi perwara dengan masing-masing 4 buah di setiap penjuru mata angin mengelilingi candi induk. Saat kami disana, candi induk sedang mengalami pemugaran berat. Kenapa aku menyebutnya sebagai berat, karena pada saat itu candi induk sedang tidak berada di tempatnya! Ya, di lokasi dimana semestinya berdiri candi induk, tidak terdapat apa-apa. Tenang saja, candi induk tersebut tidak rubuh ataupun dicuri batu-batunya, melainkan sedang dibongkar karena sedang dilaksanakan proses pemugaran yaitu pengecoran dasar candi induk dengan beton untuk memperkokoh pondasi. Cukup kaget juga, mengingat di tahun 2006 ada seorang fotografer yang mengabadikan rupa candi induk. Akan tetapi kami menyambut positif langkah yang dilakukan oleh BP3 Jawa Tengah, mengingat kerusakan yang diderita oleh candi induk pasca gempa bumi 27 Mei 2006 silam sudah cukup parah. Semoga proses pemugaran candi induk dapat berlangsung tanpa kendala. Kapan ya? Kami bisa menyaksikan bangunan candi induk berdiri utuh kembali?
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNYFSQk4p1VZfgftppnqnGBhOXjY6OMB81uJk2E3OZPLL6wPQhT8NRT7PzKIOHCu_QvbXTQgdtobG5rrXHN7dTv7oWO3AVrvYqmkeoGvkzjUpyLUD263P6cFMqHqPxw5yAQIJgOoI1LOyY/s200/lumbung+(1).jpg)
Dari penjelasan BP3 tersebut diketahui bahwa tanah itu kemungkinan dipergunakan di bebatuan luar untuk menahan air memasuki bagian dalam candi. Karena kalau air masuk ke bagian dalam candi, batu-batunya bisa lapuk. Tim BP3 Jawa Tengah sendiri berencana untuk menggunakan tanah lempung menggantikan tanah pasir untuk isian Candi Lumbung kelak. Karena tanah lempung lebih kedap air. Nah, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Upil, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
- Tanah itu tidak bersifat kembang-susut.
- Tanah itu kurang kedap air.
- Tanah itu memiliki kuat geser yang cukup.
bersambung........
2 komentar:
bagus sekali blog anda..tetap semangat!!
mantab gan..
http://sepedaku-ontail.tk
Posting Komentar